Kenali Payment: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Hingga Manfaatnya untuk Bisnis

0 Comments

Payment adalah salah satu istilah bisnis yang kerap digunakan dalam proses transaksi. Apakah Anda salah satu yang menggunakan istilah tersebut? Di tengah perkembangan teknologi digital seperti sekarang, transaksi bisnis turut menjadi bagian dari penetrasi teknologi sehingga berbagai inovasi transaksi online pun bermunculan, termasuk online payment.

Kata payment berarti pembayaran. Dalam transaksi bisnis, pembayaran terbagi lagi menjadi metode pembayaran, sistem pembayaran, dan lain sebagainya. Tertarik mengenal lebih dalam tentang payment? Baca artikel ini sampai akhir, ya!

Payment Adalah

Kita sudah mengetahui arti kata payment di paragraf sebelumnya. Kini mari kita gali lebih dalam tentang istilah yang satu ini. Dalam bisnis, payment adalah proses pembayaran oleh pelanggan ke pemilik bisnis berdasarkan tagihan yang dibuat sesuai dengan pemesanan.

Sedangkan metode pembayaran adalah metode atau cara yang dipilih pelanggan untuk menyelesaikan pembayaran. Metode pembayaran bisa berupa tunai atau nontunai. Metode nontunai kini marak digunakan untuk mempermudah transaksi karena tidak perlu membawa uang tunai terutama jika dalam jumlah yang besar.

Salah satu contoh metode pembayaran nontunai adalah pembayaran online atau online payment. Metode pembayaran ini menggunakan internet atau sistem online dalam pelaksanaannya. Contoh dari metode pembayaran online adalah QRIS, virtual account, e-wallet, kartu kredit, kartu debit, dan lain sebagainya.

Sementara itu, sistem pembayaran adalah sebuah sistem yang meliputi seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana. Tujuannya adalah untuk memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sehingga, sistem pembayaran adalah sistem yang mendukung terjadinya proses pembayaran.

Cara Kerja

payment-adalah

Secara umum, proses pembayaran dibagi menjadi tunai dan nontunai. Pembayaran tunai tentunya melibatkan uang kartal dan adanya pertemuan tatap muka antara penjual dan pembeli. Skema pembayaran ini adalah salah satu yang paling konvensional dan dapat dilakukan tanpa melibatkan pihak ketiga atau penyedia layanan pembayaran.

Namun, demi meningkatkan keamanan dan efisiensi transaksi, pembayaran nontunai pun juga bisa menjadi pilihan untuk menjalankan transaksi sehari-hari. Dikutip dari laman website Bank Indonesia, diketahui bahwa sistem pembayaran nontunai adalah sebuah sistem pembayaran yang menggunakan alat pembayaran berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet giro, nota debit, maupun uang elektronik.

Karena jenisnya yang beragam, cara kerja pembayaran nontunai pun turut beragam. Secara umum, pembayaran nontunai ini bisa dilakukan tanpa sistem online, seperti pada pembayaran dengan cek, bilyet, giro, dan nota debit. Selain itu, perkembangan teknologi juga memungkinkan pembayaran nontunai menggunakan sistem online seperti e-wallet, virtual account, dan lain sebagainya.

Biasanya pembayaran nontunai konvensional dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor cabang bank yang digunakan. Sedangkan pembayaran nontunai secara online dapat dilakukan di mana saja menggunakan perangkat seperti ponsel atau laptop dan jaringan internet.

Jenis-Jenis

Dinamika payment yang beragam membuat pemilik bisnis turut beradaptasi dengan tren pembayaran yang ada. Tren pembayaran masa kini meliputi pembayaran praktis yang bisa dilakukan secara nontunai. Jenis pembayaran ini pun beragam mengikuti kebutuhan pelanggan.

Berikut penjelasan beberapa jenis payment yang bisa Anda temukan dalam transaksi bisnis:

1. Kartu Debit

Kartu debit adalah kartu yang dikeluarkan bank sebagai alat pembayaran nontunai untuk pemilik rekening. Sehingga Anda harus membuka rekening di sebuah bank terlebih dahulu untuk mendapatkan kartu debit. Hal ini dikarenakan dana di rekening Anda yang akan menjadi sumber dana untuk melakukan payment dengan kartu.

Kartu ini menggunakan sistem memotong saldo rekening sebagai pembayaran, sehingga setiap pembayaran akan dipotong langsung dari rekening pemilik kartu. Kartu debit ini sering disebut sebagai kartu ATM karena dapat digunakan untuk mengambil uang di mesin ATM.

2. Kartu Kredit

Berbeda dengan pembayaran kartu debit, kartu kredit tidak dipotong langsung dari rekening pemegang kartu. Melainkan tagihan akan dibayarkan terlebih dahulu oleh bank yang mengeluarkan kartu kredit Anda.

Selanjutnya, tagihan atas penggunaan kartu kredit akan dikirimkan ke pemilik kartu setiap bulannya. Pemilik kartu wajib melakukan pembayaran sesuai dengan jangka waktu yang disepakati.

Selain itu, kartu kredit juga pada umumnya mendukung untuk pembayaran internasional. Misalnya, saat turis Indonesia sedang berlibur ke luar negeri, atau sebaliknya, turis luar negeri yang berlibur ke Indonesia. Pastikan kartu Anda atau pelanggan mendukung untuk melakukan transaksi tersebut.

3. Virtual Account

Jenis payment yang selanjutnya adalah virtual account. Teknologi ini mampu mempermudah transfer uang dibandingkan cara konvensional. Seperti namanya, virtual account (VA) adalah sebuah akun rekening virtual/tidak nyata yang digunakan untuk menerima pembayaran.

Akun ini berisi nomor identifikasi pelanggan yang dibuat oleh bank terkait atas permintaan perusahaan guna melangsungkan transaksi dengan pelanggan atau merchant mereka.

Pelanggan tidak perlu repot menulis ulang nomor rekening pribadi pemilik bisnis dan bisa langsung membayar menggunakan virtual account melalui aplikasi mobile banking atau internet banking. Penjual juga bisa menjaga kerahasiaan data pribadi karena tidak perlu menyebarkan nomor rekening setiap kali ada pelanggan yang ingin membayar.

Nomor virtual account dikeluarkan oleh bank yang memiliki izin untuk melakukan hal tersebut. Sehingga virtual account bisa dibayar menggunakan rekening dari bank yang sesuai. Misalnya virtual account BCA, Mandiri, BNI, BRI, dan lain sebagainya.

Berdasarkan laman Kemenkeu, terdapat 2 jenis virtual account, yaitu fixed dan non-fixed VA. Fixed VA biasanya terhubung langsung dengan nomor ponsel pengguna sehingga bersifat tetap. Sedangkan non-fixed VA biasanya berupa nomor yang diacak dan hanya digunakan untuk sekali transaksi.

Baca juga: Virtual Account: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya dalam Transaksi Bisnis

4. QRIS

Payment yang satu ini adalah salah satu pembayaran karya anak bangsa. Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS (dibaca KRIS) adalah sebuah standardisasi pembayaran kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan ASPI.

Sejak diluncurkan pada 2019 dan berlaku aktif pada 2020, total transaksinya tembus Rp24,7 Triliun pada Oktober 2023. Hal tersebut menunjukkan penetrasi pembayaran ini yang bisa diterima oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk UMKM.

Metode pembayaran QRIS memungkinkan pelanggan untuk scan kode QR yang tersedia menggunakan ponsel yang terhubung dengan aplikasi mobile banking atau e-wallet. Transaksi bisa berlangsung dengan mudah tanpa adanya kontak fisik.

Pada kehidupan sehari-hari, pelanggan dapat membayar dengan mudah melalui ponsel dan penjual juga tidak perlu repot lagi menyediakan petty cash atau cadangan uang kembalian. QRIS juga sudah banyak digunakan oleh pedagang kaki lima hingga toko kelontong di berbagai daerah.

Sukses di kancah nasional, Bank Indonesia melebarkan jangkauan QRIS hingga ke mancanegara. Per 17 November 2023, QRIS sudah bisa digunakan di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Hal ini memudahkan transaksi turis Indonesia di negara-negara tersebut, begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Daftar QRIS dengan Mudah dan Aman Menggunakan Cara Ini

5. e-Wallet

Dompet adalah wadah untuk menyimpan uang dan kartu pembayaran. Begitu juga dengan e-wallet, bedanya e-wallet atau dompet digital ini menggunakan sistem elektronik untuk mengoperasikannya.

Dikutip dari Bank Indonesia, e-wallet atau dompet elektronik adalah sebuah layanan digital untuk menyimpan data instrumen pembayaran berupa alat pembayaran kartu dan/atau uang elektronik. Selain untuk menyimpan data, e-wallet juga bisa digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran.

Dompet digital dapat diakses dari ponsel sehingga pengguna dapat melakukan payment kapan pun dan dimanapun melalui ponsel mereka. Teknologi ini dapat digunakan untuk membayar pesanan belanja online di internet atau bahkan transaksi pembayaran di offline store.

e-Wallet bisa digunakan untuk berbagai tujuan transaksi, misalnya untuk pembayaran transaksi belanja dan pembayaran tagihan. Kemudian, dana yang ada dalam dompet elektronik juga bisa ditambah dengan penyetoran tunai, transfer, atau auto debet rekening simpanan. Istilah penambahan dana tersebut disebut juga dengan top up dana.

Dompet digital sendiri disediakan oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang harus mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk bisa menjalankan layanan tersebut. Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan untuk menjaga regulasinya, yaitu dimuat dalam Peraturan Bank indonesia No.18/40/PBI/2016 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.18/41/DKSP tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.

Manfaat Payment

Proses pembayaran yang mudah dan efektif mampu memberikan manfaat untuk bisnis yang dijalankan. Tidak hanya berdampak pada alur transaksi internal, tapi juga bagaimana pengalaman pembayaran yang diberikan pada pelanggan.
Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan jika menerapkan sistem pembayaran yang tepat dalam bisnis:

1. Meningkatkan Keamanan Transaksi

Pemilik bisnis masa kini harus lebih waspada terhadap potensi penipuan dan pencurian data yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Adanya sistem pembayaran yang terpercaya, mampu memberikan proteksi ekstra pada bisnis Anda dan tentunya meningkatkan rasa aman bagi pelanggan.

Oleh karena itu, Anda perlu memilih layanan pembayaran yang terpercaya dan dapat diandalkan. iFortepay adalah penyedia layanan pembayaran end-to-end dengan lisensi dari Bank Indonesia dan Kominfo. Miliki pembayaran aman dengan layanan payment gateway untuk menghubungkan bisnis Anda dengan beragam metode pembayaran.

Kini, pelanggan dapat membayar tagihan atau pesanan dengan mudah melalui website Anda menggunakan berbagai metode pembayaran. Anda juga dapat mengelola seluruh transaksi dengan praktis melalui dashboard yang terintegrasi. Satu dashboard, untuk mengelola seluruh metode pembayaran.

Dapatkan informasi lebih lanjut dengan menghubungi email [email protected] atau klik di sini. Pelajari iFortepay Selengkapnya >>>

2. Pencatatan Data Otomatis

Pencatatan data bukti transfer secara manual rentan dengan kesalahan input data dan hilangnya file karena tercecer. Anda bisa mendapatkan pencatatan data otomatis dengan memanfaatkan sistem pembayaran yang efektif.

Proses pemantauan dan pengelolaan data transaksi menjadi lebih mudah tanpa perlu menginput data satu per satu. Selain itu, data transaksi masa lampau juga dapat disimpan dengan lebih rapi dan terstruktur yang bermanfaat saat evaluasi bisnis hingga proses audit.

3. Efisiensi Waktu

Adanya sistem payment yang mumpuni juga mampu meningkatkan efisiensi waktu karena Anda tidak perlu lagi mengerjakan pekerjaan manual yang menyita waktu. Sistem digital mampu memberikan automasi proses administratif.

Baca juga: Payment Link Adalah: Berikut Cara Kerja, Keuntungan, dan Contohnya

4. Menarik Lebih Banyak Pelanggan

Pilihan pembayaran yang beragam mampu menarik lebih banyak pelanggan karena mampu memfasilitasi preferensi pembayaran yang beragam pula. Hal ini juga meminimalisir gagalnya penjualan karena bisnis Anda tidak mendukung pembayaran yang diinginkan pelanggan.

Selain itu, pelanggan juga bisa mendapatkan pengalaman berbelanja yang lebih baik karena proses pembayaran yang tersedia sudah praktis dan aman. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Anda secara general.

Demikian ulasan tentang payment yang diharapkan mampu membagikan informasi penting terkait dunia pembayaran dalam bisnis. Semoga artikel ini membantu, ya. Selamat berbisnis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *